Sabtu, 29 Oktober 2011

Berantas korupsi!

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Korupsi merupakan sebuah masalah serius yang dihadapi oleh banyak Negara berkembang, termasuk Negara Indonesia ini. Bisa dikatakan bahwa salah satu penghambat berkembangnya sebuah Negara adalah karena permasalahan korupsi. Kaufmann (1997) yang mengatakan bahwa korupsi menyebabkan pencurian terhadap penerimaan pemerintah yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan dan pengembangan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Usaha-usaha korupsi ini menurut transparency internasional sebagai upaya menghilangkan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan public atau mengurangi anggaran pemerintah.

Indonesia corruption watch mencatat setidaknya 10 kejanggalan dalam penanganan kasus mafia pajak ini. Kepolisian dinilai gagal sejak awal, dan bahkan diduga ada tangan tak kentara yang mendesain kasus ini agar seolah-olah terkesan ditangani secara serius dan cepat, padahal tidak. Pola pengerdilan justru potensial penjahat sesungguhnya. Perwira Polri dan jaksa belum tersentuh, birokrasi korup di Ditjen pajak belum diproses, pihak perusahaan masih melenggang bebas meski telah menyuap petugas pajak, dan 44 perusahaan yang ditangani gayus belum disentuh sama sekali. “menangkap teri, melepas paus” karena mastermind atau mafia yang lebih besar berada di zona nyaman. Masih banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, mulai dari tingkat daerah hingga level nasional, dari koruptor kelas teri sampai kelas kakap. Yang menjadi tanda tanya adalah belum cukupkah energi untuk menggerakkan proses penyembuhan penyakit kronis tersebut dari bumi Indonesia? Perang melawan penyakit bangsa nomor satu ini? Hal ini antara lain dapat dilihat berdasarkan indikator skor Indonesia dalam indeks persepsi korupsi (corruption perception index/CPI) 2010 yang masih belum bergeser dari angka 2,8 persen.

Hanya ada satu kata “lawan”! korupsi perlu secara terang-terangan diperangi, sebab kalo tidak ini akan menjadi budaya yang akan menjamur di negeri kita. tentu hal ini perlu strategi dalam perang melawan korupsi, kita bisa belajar dari sejarah dengan mempelajari teori perang konvesional zaman duu. Teks-teks mengenai teori perang menyebutkan, paling tidak ada dua tipe perang, yaitu Perang bumi hangus dan perang pembantaian. Perang pembantaian mengacu pada strategi penghancuran total kemampuan berperang dalam beberapa atau bahkan dalam satu pertempuran yanmg menentukan. Strategi perang ini digunakan Napoleon Bonaparte dalam pertempuran Austerlitz (1805) melawan pasukan koalisi kerajaan Rusia dan Australia. Pertempuran Austerlitz secara efektif menghancurkan perlawanan Negara-negara Eropa terhadap kekuatan kerajaan Perancis. Dalam perang melawan korupsi, strategi perang pembantaian bisa diaplikasikan dalam bentuk penyelesaian secara cepat dan tegas kasus-kasus korupsi besar, penangkapan koruptor kelas kakap dan berpengaruh dan pemberian hukuman maksimal kepada koruptor.

Perang bumi hangus adalah strategi perang yang bertujuan menghancurkan kemapuan bertempur lawan lewat perang yang berkepanjangan dan penghancuran sumber daya logistik dan personel. Ketika kerajaan Roamwi diinvasi pasukan Carthage dibawah pimpinan Hannibal Barca dalam perang Phunic II (218-202 SM) Konsul Fabius menggunakan Strategi Bumi hangus. Ia menghancurkan jalur suplai makanan dan bantuan personel dengan membakar desa-desa dan ladang gandum yang akan dilewati pasukan Carthage. Strategi Fabius ternyata efektif memaksa pasukan Carthage mundur. Dalam perang melawan korupsi, strategi bumi hangus dapat diaplikasikan dengan cara menutup ruang gerak koruptor dalam birokrasi melalui penerapan reformasi birokrasi, pengawasan yang efektif dan penerapan Transparansi. Strategi ini bila diterapkan secara efektif akan menutup ruang gerak dan jalur-jalur suplai uang haram koruptor.

Sudah saatnya pemerintah membuat gebrakan berani dengan membongkar kasus-kasus besar yang melibatkan orang-orang kuat. korupsi harus segera diberantas agar kesejahteraan negara semakin tinggi dan rakyat juga semakin sejahtera. Kita butuh pemimpin yang berani dan ahli strategi dalam memberantas korupsi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes